Senin, 27 April 2009

UNTITLED - JW MARRIOTT


Stylish, Sophisticated, Modern Bar

SAAT Anda merasakan penatnya Jakarta dan ingin merasakan sesuatu yang nyaman, serta ramah. Atau sekedar mencari tempat untuk melepaskan lelah dan berkumpul santai dengan teman-teman. Mungkin, Anda dapat datang ke Untitled!


Sejak dibuka kembali pada tanggal 18 Desember 2008, Untitled hadir dengan lebih stylish, sophisticated, dan modern. Tata lampunya dramatis, sehingga pengunjung akan terasa nyaman dan santai, serasa berada di tempat yang dekat di hati, memberi efek relaksasi total. Apalagi menyaksikan orang-orang yang hadir di tempat ini. Kalangan jetset profesional Jakarta yang memang haus hiburan bermutu
Ada hal lain yang patut Anda coba ketika berada di sini, sofa-sofa raksasa ala Untitled yang memang menjadi daya tarik kuat bar ini. Setelah duduk, Anda tidak akan merasa asing dan canggung berada di tempat ini. Tata letaknya memang menyenangkan. Tempat ini cocok untuk membicarakan bisnis, meeting kerjaan, ataupun sekedar bersenda-gurau bersama teman-teman.
Anda akan merasakan nuansa ekslusif saat memasuki tempat ini. Namun setelah duduk dan ditemani lantunan musik smooth with the mood of evening, tempat ini benar-benar cozy dan engaging! Pada saat larut, musik-musiknya lebih berenergi. Hasil kepiawaian DJ-DJ lokal dan internasional yang selalu menemani Anda.
Hal yang perlu diacungkan jempol dari tempat ini adalah suasana yang berbaur. Meskipun Anda datang sendiri dan segan untuk berkenalan apalagi membuka pembicaraan. Tidak perlu khawatir akan hal itu, karena staff Untitled yang ramah akan membantu Anda ber-socialize, saling berkenalan satu sama lainnya.
Minuman khas Untitled adalah cocktail, diantaranya ‘Wild Berry Mojito’. Cocktail dengan mojito klasik, dikombinasikan dengan berry segar. Ketika Anda meminumnya, berry yang lembut akan memberi efek relaks pada otak Anda. Taste-nya juga benar-benar tahan lama di lidah, hampir dipastikan Anda akan menagih.
Selain itu, Anda juga dapat mencoba cocktail lainnya, seperti Hazel Nuzel, Kiwi Ginger Caipirovska, Lycheerinha, dan Crème Brule Martini yang tidak kalah enaknya. Sedangkan untuk light snacks dapat Anda pesan pada sore dan awal malam, seperti Bangkok Beef Rolls, South East Indian Wraps dan Tex Mex Connections.
Untitled terletak di Hotel JW Marriot, Jakarta. Buka dari Senin-Selasa mulai pukul 17.00 – 02.00 WIB. Sedangkan Rabu-Sabtu tutup sampai 02.30 WIB. Untitled is the place to relaxing and socialize. Layak menjadi pilihan!

telah diterbitkan di Maj. Popular ed. Maret 2009
Foto : Santana

Kamis, 23 April 2009

KANG JEJE :KELILING DUNIA & MOTOR AJAIB, latar dan kisahnya


“JIKA BISA SELARAS DENGAN ALAM, PASTI KITA BISA MELEWATI BADAI”

Gelombang tragedi terorisme yang menelan korban cukup besar, sempat pula mencabik-cabik citra negeri kita. Indonesia dicap sebagai negara teroris. Banyak negara mengumumkan ‘travel warning’ untuk tidak mengunjungi Indonesia. Di tengah badai itu, Jeffrey R. Polnaja pengusaha muda yang begitu mencintai aktivitas motor besar ternyata memiliki ide mulia untuk membalikan asumsi itu. Pria asal Bandung yang kerap dijuluki sebagai Phantom of the Street ini merealisasikan mimpinya untuk melakukan perjalanan keliling dunia dengan misi RIDE FOR PEACE.


Dari mana Anda mempunyai begitu banyak kekuatan untuk melakukan perjalanan ini?

Berpikir positif. Dengan demikian, kita akan mendapat kekuatan tidak henti dari dalam diri. Apalagi jika kita senang dengan alam, senang melewati daerah-daerah yang sulit, dan tidak menantang alam. Di saat kita bisa menikmati hasil ciptaanNya. Di situlah kita mendapat kekuatan, yang justru datang dari alam itu sendiri. Misalnya, jika datang ke Niagara, kita kagum dan heran akan kehebatannya. Ketika kita menyadari hal itu, maka kita mendapat kekuatan unlimited dari alam. Itulah sebabnya saya selalu mampu melewati badai, di saat orang lain sudah takut dan ingin pulang. Jika bisa selaras dengan alam, pasti kita bisa melewati badai.


Mengapa Anda naik motor?

Kalau naik motor tidak ada batas, saya bisa bertemu orang di pinggir jalan, dari orang kecil maupun pejabat. Yang penting pesan perdamaian harus sampai.


Sejak kapan Anda menyukai petualangan?

Sejak kecil. Sebenarnya sejak lahir manusia mempunyai jiwa petualang. Tapi semakin membesar atau mengecil tergantung dengan perjalanan hidup. Saya tidak bisa diam jika mendengar orang menceritakan mengenai keindahan suatu tempat. Bagi saya, lebih baik melihat satu kali dari pada mendengar ribuan kali. Dengan melihat sekali, kita bisa mengetahui seluk-beluk tempat tersebut. Jika hanya mendengar, setiap orang mempunyai persepsinya masing-masing. Dengan melihat, kita dapat merasakan suasananya.


Bagaimana cara Anda untuk mewujudkan mimpi ini menjadi kenyataan - menyampaikan pesan perdamaian hingga berkeliling dunia?

Mimpi itu dibuat realistis. Direncanakan dan disurvei dengan matang. Sehingga kita tahu, apakah mimpi ini possible atau tidak? Namun, jika seluruh dunia bilang tidak dan sebaliknya Anda bilang bisa dan mampu, jalankan saja dan konsisten dengan hal itu! Loyal, konsisten, dan komitmen. Yang penting kita tahu dan yakin bahwa kita mampu. Komitmen dengan diri kita sendiri dahulu dan jalani sedikit demi sedikit. Jangan selalu berpatokan dengan dana! Saat saya start dulu, saya juga tidak membawa uang banyak, mungkin dana itu akan habis sebelum mencapai 72 negara. Tetapi dengan membuktikan perjalanan itu berkualitas dan membuat bangga. Pasti ada simpati, dimulai dari yang berbentuk doa dan dalam bentuk apapun. Mimpi bisa jadi realita apabila dilakukan dengan komitmen pada diri sendiri.


Teknologi-teknologi apa saja yang anda persiapkan?

Teknologi navigasi GPS (Global Position System) dan lain-lain. Karena misi ini bicara dunia, maka kita membentuk networking. Jika mencakup Indonesia, cukup media nasional semua bisa tahu.


Bagaimana Anda mempersiapkan fisik untuk melewati cuaca yang berbeda?

Saya berlatih di gunung, di udara dingin. Supaya badan kita terbiasa dengan oksigen yang tipis. Kita juga berlatih di pantai, saat panas siang sekitar jam 1-2 siang. Saya berlari di pantai agar terbiasa panas. Saya juga berlatih di air panas, hot spring water di Bandung Utara. Dengan suhu 55-60˚C, kita belari di kolam. Hal tersebut untuk menghadapi perubahan cuaca yang ekstrim. Seperti di Himalaya dengan -15˚C, di gurun pasir 55˚C. Tetapi ketika tubuh kita sudah siap, hal itu bisa diatasi. Saya latihan seminggu 4 kali dengan selang istirahat 1-2 hari. Tubuh kita juga perlu istirahat. Berlatih sendiri dan dibantu dengan para ahli dari luar untuk fitness. Untuk di gunung, saya juga punya kawan-kawan yang mempunyai spesialisasi tersebut.


Butuh berapa lama menyiapkan perjalanan ini?

Saya menyiapkan semuanya termasuk fisik, mental, dan networking selama 5 tahun. Jadi kalau ada yang bilang, tidak ingin berhenti? Kalau mau berhenti sebenarnya sudah 5 tahun pertama itu. Jadi sudah tidak ada lagi kata berhenti. The show must go on!


Dalam suatu perjalanan, biasanya kita akan mendapat suatu pelajaran kehidupan. Apa yang Anda pelajari dalam perjalanan ini?

Betul. Kita akan banyak mendapatkan pelajaran kehidupan saat perjalanan. Banyak hal ternyata tidak seperti apa yang kita pikirkan. Misalnya, kita terbiasa mendengar cerita mengenai keadaan suatu tempat dan harus hati-hati karena di sana banyak orang jahatnya, setelah saya alami sendiri, ternyata tidak. Atau sebaliknya, suatu negara terkenal bagus dan orang-orangnya baik, tetapi ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Semuanya jadi lebih nyata ketika kita datang sendiri. Dan bahwa apa yang terbentuk di otak kita adalah image yang dibuat manusia lain. Jadi saya sarankan, jika memungkinkan lakukanlah perjalanan. Tidak perlu yang jauh, panjang dan mahal. Perjalanan yang kecil-kecil saja dahulu, pasti kita akan mendapat suatu pelajaran.


Apakah perjalanan ini sesuai dengan apa yang Anda harapkan?

Lebih dari apa yang diharapkan. Target perjalanan pertama ini adalah 45 negara, namun kita sudah mencapai 72 negara. Apalagi di setiap negara, kita mendapat sambutan yang luar biasa. Sehingga jauh dari yang kita pikirkan. Di sana, kita bisa mengadakan press conference, ada presentasi di banyak tempat, dan mendapat siaran-siaran di televisi. Ini merupakan langkah yang sangat baik.


Bisa ceritakan tentang media di sana?

Bagus sekali. Dan mereka sangat respect. Melalui merekalah saya menyampaikan pesan-pesan perdamaian. Rekan jurnalis menyampaikan pesan perdamaian untuk masyarakatnya. Mereka appreciate sekali dengan misi Ride For Peace ini.


Jadi gambaran dunia luar itu bukan sesuatu yang menyeramkan?

Tidak menyeramkan sama sekali. Menyeramkan itu karena dibuat oleh beberapa kepentingan. Mungkin bisa dijual? Sebaiknya kita datang saja dahulu, kita rasakan, kita nikmati. Karena banyak hal bisa kita temukan dan tidak seperti yang orang katakan.


Brotherhood terkenal dengan solidaritas yang tinggi antar sesama anggota. Nah, jika sesuatu terjadi pada Anda dalam perjalanan Ride For Peace, misalnya Anda tertembak. Apa reaksi rekan-rekan brotherhood?

Semua jadi seperti lingkaran setan. Jika kita berpikir dendam tentu akan muncul permusuhan. Kita harus tetap berpikir positif. Karena orang yang menembak belum tentu dia ingin menembak, mungkin ada alasan lain. Tidak perlu diperpanjang dan balas dendam.


Lalu bagaimana cara Anda meredam rasa benci atau balas dendam?

Ketika masih muda. Saya juga pernah tidak senang terhadap seseorang. Seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa setiap manusia pasti pernah berbuat kesalahan, siapapun itu! Mungkin saja saat itu dia berbuat kesalahan kepada saya tetapi tidak kepada yang lain. Ya sudah, saya maafkan saja! kemudian saya juga banyak bertemu dengan penjahat, tetapi mereka masih bisa berbuat baik. Hal seperti itulah yang merubah cara pandang saya terhadap orang lain. Orang bertindak tidak baik mungkin karena kepepet atau terdesak, tetapi kalau dia bisa flashback dan memperbaiki mungkin dia akan menyesal. Apabila ada rasa kesal, tidak usah diperpanjang. Jika kita menyimpan rasa benci dan memperpanjangnya, berarti meracuni diri sendiri. Hanya membebani pikiran saja.


Jika musuh terberat kita adalah diri kita sendiri. Bagaimana seharusnya sikap kita ketika bertemu dengan orang-orang asing dalam suatu perjalanan?

Inti yang pertama dan utama adalah kita harus open mind. Jangan memandang hanya dari satu sudut. Dan apabila kita datang ke suatu negara. Apapun keadaan yang Anda lihat, itulah mereka. Walaupun budaya dan kebiasaan mereka berbeda sekali dengan kita, ya, itulah mereka! Karena mereka sudah terbiasa hidup dengan cara begitu. Alangkah baiknya jika kita open mind dan respect pada mereka. Apabila kita respect, justru mereka akan bingung. “Lho, orang ini tidak protes, ya?” Ketika itulah kita menjadi kawan mereka. Apa yang kita perlukan, mereka akan bantu. Dan akhirnya, kita mempunyai brotherhood. Brotherhood of the cycle in every where. Dan warna kulit sudah tidak lagi menjadi hambatan.


Konsep perdamaian bagi Anda?

Pertama , kita harus berdamai dulu dengan diri kita. Kedua berdamai dengan kawan-kawan. Tanpa melihat perbedaan dan meributkannya. Justru dari perbedaan ini akan muncul alternatif baru. Kita hanya punya satu bumi dan yang menyebabkan planet ini rusak, ya kita juga! dirusak dengan perang, polusi, global warming dan sebagainya. Yang merusak bukan orang lain tetapi kita sendiri.


Bagaimana cara Anda melepas rindu terhadap tanah air?

Memang saya rindu, saya kangen tanah air dan Bandung. Toh, nanti saya akan pulang kembali ke tanah air atau saya bilang pada diri saya, satu tahun lagi saya pasti pulang ke Bandung. Rindu itu sebenarnya hanya pikiran saja. Ketika kita mulai rindu tanah air, kita mulai berandai-andai, ‘Wah, enak nih kalau makan peyeum’ (tapai-red). Akhirnya keinginan seperti itu meracuni pikiran kita, muncul godaan-godaan dan akhirnya tujuan kita jadi gagal. Tetapi karena masih ada misi yang harus dikerjakan saya berusaha untuk meredam rasa kangennya. Jadi bagaimana cara kita harus fixing our mind dan berdamai dengan pikiran kita.


Bagaimana Anda membagi waktu menjadi seorang ayah dan hobi?

Tidak perlu dipisah-pisahkan. Biarkan saja menjadi satu kesatuan. Saya tidak ingin anak saya seperti saya. Karena dia juga punya kehidupan sendiri. Kalau saya naik motor dan anak saya mau ikut, kenapa tidak! Kalau kita jalan sama-sama dan dia suka, itu bagus. Yang penting bagaimana mereka dapat menikmatinya tanpa saya harus memaksa mereka untuk menyukainya. Yang penting, hobi kita jangan dipaksakan kepada anak dan kalau mereka mempunya hobi, kita juga harus support hobi mereka tersebut.


Apa yang Anda ajarkan terhadap putra Anda?

Hidup ini hanya sekali. Jalani dan nikmati! Walaupun mereka anak saya tetapi merekalah yang menjalani. Jalani apa adanya, namun dengan benar.


Dengan ada kejadian-kejadian yang menakutkan seperti ditembaki, bertemu beruang dan ditabrak mobil. Apakah keluarga Anda berusaha menghentikan perjalanan Ride for Peace yang pertama?

Saya biasanya tidak pernah cerita hal-hal yang menakutkan. Cerita itu saya sampaikan ketika saya sudah sampai di tanah air. Ketika di jalan semua yang buruk saya simpan untuk saya sendiri. Siapapun tidak saya beritahu dan ceritakan. The show must go on, tidak ada kata berhenti.


Sepertinya Anda tidak takut akan maut. Bagaimana Anda memandang kematian?

Haha.., kita menghindar ataupun tidak. Suatu saat pasti mati! Yang penting kita tidak menantang kematian itu. Ketika di jalan bukan berarti saya menantang. Saya tetap mempunyai perhitungan. Saat lewat Afghanistan, saya ditembaki. Saya sudah memperhitungkan kemungkinan terburuk dan kebetulan saja ditembaki. Walaupun kena tembak, saya selamat. Berarti ada yang melindungi. Suatu saat kita pasti meninggal tetapi tidak perlu menantang kematian itu dan tidak perlu merasa takut. Mengapa takut pada hal yang tidak bisa dihindari. Hidup ini hanya sekali dan terlalu pendek. Buat apa hidup yang pendek ini ditakut-takuti dengan kematian. Mari jalani saja dan isi dengan hal yang positif. Kalau nanti hidup kita diambil, “Ok God, this is my day. Thank you..”


Di tahun 2009 ini, Anda akan melanjutkan perjalanan yang kedua. Apakah misinya sama?

Iya. Karena saya baru melewati 3 benua. Perjalanan selanjutnya akan melewati benua yang lain. Tetap dengan misi dan tema yang sama, Ride For Peace. Karena memang RFP itu akan berlangsung selama 5 tahun. Saya sudah melewati dari Jakarta ke Berlin selama 2,5 tahun pertama. Dan 2,5 tahun berikutnya, saya berangkat dari Berlin ke Jakarta. Start dari Berlin, kemudian keliling ke Siberia, Alaska, Kanada, Amerika Serikat lalu ke seluruh Amerika Selatan. Mulai Brazil, Chili dan lainnya, lalu ke Australia dan akan kembali ke Indonesia pada tahun 2011.


Juga misi terima kasih atas Aceh?

Terima kasih atas Aceh adalah sebagian tema dari Ride For Peace. Kepada negara-negara yang pernah menolong Aceh, kita ucapkan terimakasih atas bantuan mereka. Juga terimakasih atas banyak hal. Hal ini akan lebih mempererat hubungan kita. Saya datang ke kampung-kampung terpencil dan mungkin mereka melihat motor besar baru pertama kalinya. Ini akan menggugah mereka dan inilah yang saya ingin tinggalkan. Mereka akan ingat, dulu 10 tahun yang lalu ada orang Indonesia datang ke kampung kita naik motor. Mereka tidak akan ingat nama saya, Jeffrey Polnaja, “Who is Jeffrey?” Tetapi mereka akan ingat ada orang Indonesia pernah datang naik motor ke kampung mereka. Ini akan meninggalkan jejak bertahun-tahun di hati mereka. Saya berharap nama Indonesia tetap tertinggal di hati banyak orang dan mengenal Indonesia sebagai sang penjelajah dan cinta damai.

Apakah ada faktor-faktor di masa kecil berkaitan dengan misi ini ?

Sebenarnya tidak, saya hanya prihatin melihat situasi dunia pada saat ini. Terutama ketika saya mau berangkat. Ada perang di mana-mana. Bahkan waktu itu, Indonesia disebut negara teroris. Sampai ada travel warning untuk datang ke Indonesia. Padahal negara kita aman-aman saja. Memang ada saat tidak aman. Tetapi itu hanyalah satu bagian kecil saja, bukan seluruh Indonesia. Nah, saya berharap ketika saya bertemu banyak orang. Mereka akan mengenal Indonesia. Suatu hari saya bertemu orang luar dan dia bertanya, “Anda dari Indonesia, banyak teroris di Indonesia?” Saya jawab, sejak saya lahir sampai saya besar. Saya belum pernah mendengar suara bom. Tetapi setelah meninggalkan Indonesia, saya mendengar bom di mana-mana. Saya mendengar bom di sini dan di sana. Itulah berita yang dibangun, image yang dibentuk tentang Indonesia. Supaya orang tidak datang ke Indonesia. Mengapa? Karena Indonesia bagus. Jadi kalau kita bisa menjual pariwisata dengan baik, mungkin akan ada negara-negara yang terganggu dengan itu.


Apakah ada kekurangan di perjalanan pertama? Persiapan apa saja yang Anda lakukaan agar tidak terulang di perjalanan kedua?

Perjalanan pertama sudah cukup baik. Mungkin perlu lebih banyak lagi dokumentasi. Saya akan perbanyak dokumentasi-dokumentasi bergerak. Sayang sekali perjalanan yang luar biasa ini kalau tidak didokumentasikan.


Dalam suatu wawancara, Apa yang Anda maksud “Anda berharap, hal ini akan ditiru oleh orang-orang pintar Indonesia lainnya?”

Banyak orang berpikir kalau mau melakukan sesuatu untuk negara, haruslah sesuatu yang besar. Padahal bukan itu. Kita bisa mulai dari hal-hal sederhana. Tidak perlu menjadi seorang profesor dulu untuk melakukan sesuatu untuk negara. Saya hanya naik motor, kok! Dan berjuta-juta orang Indonesia bisa naik motor. Saya hanya mempromosikan Indonesia cinta damai. Makanya saya berharap orang yang lebih pintar dari saya. Dapat memberi sesuatu bagi negaranya. Kerjakan saat ini dan jangan ditunda!

Negara kita adalah negara yang bagus sekali. Kita dapat memulai memberi sesuatu yang kecil dalam bidang masing-masing, sehingga Indonesia pun lebih cepat bangkit. Saya sudah mengunjungi 72 negara dan sudah melihat tempat-tempat yang orang bilang bagus, seperti : Paris, London, dan sebagainya. Tetapi kalau saya pulang ke tanah air, negara kita juga bagus, kok! Hanya belum tertata dengan baik saja, belum ter-manage dengan benar. Jika Anda memang jago manajemen, manage-lah Indonesia dengan benar. Begitu juga dengan yang lain, do the best! Dan pada akhirnya orang-orang kecil juga terbantu.


Terakhir, pesan Anda kepada orang-orang muda?

Jangan pernah berhenti mencoba. Meskipun kita tahu bahwa kita tidak mempunyai satu kesempatan apapun. Tetaplah mencoba! Kalau kita memang menginginkannya, asal kita punya komitmen, mudah-mudahan itu bisa terlaksana. Jangan pernah mengatakan tidak bisa kalau belum dicoba dan jangan mencoba dengan setengah hati. Dalam banyak hal, dalam berbagai bidang, coba dulu!


Sudah diterbitkan di Maj. Popular ed. Maret 2009

Foto Perjalanan: Koleksi Pribadi JJ