Jumat, 20 Februari 2009

Phinisi


Perjalanan ke 100 Pulau

Romantisme ketangguhan Kapal Phinisi di masa lalu dalam mengarungi lautan dan menjelajah pulau bahkan sampai ke Madagaskar, Afrika akan kembali diuji. Sebuah kapal Phinisi berukuran 29 meter, bertiang dua, akan mengarungi lautan dan menyinggahi 100 pulau Indonesia. Perjalanan ini akan memakan waktu 8 bulan. Untuk mendukung hal tersebut, kapal Phinisi yang akan digunakan dalam pelayaran pun sengaja dibuat di lokasi asli pembuatan kapal ini yaitu Tana Beru, Sulawesi Selatan.

Ekpedisi Perjalanan ke 100 pulau ini merupakan salah satu upaya MDGs (Millennium Development Goals) yang menggagas “Shifting Development Paradigm” ke Pembangunan Berorientasi Kelautan. Selama singgah di pulau-pulau, ekspedisi ini akan melakukan kegiatan yang terangkum 8 tujuan “Millennium Declaration” : Penghapusan kemiskinan, Pendidikan untuk semua, Persamaan gender, Perlawanan terhadap penyakit, Penurunan angka kematian anak, Peningkatan kesehatan ibu, Pelestarian lingkungan hidup dan Kerjasama global.

Perlu dibanggakan perjalanan ini merupakan ekspedisi pertama di dunia. Walaupun perjalanan ini nantinya hanya sebagai pemicu dari upaya membuka mata semua pihak untuk lebih peduli terhadap masyarakat pesisir dan kepulauan. Setidaknya, Anda juga akan mengetahui ketangguhan kapal Phinisi ini sesungguhnya.

Telah diterbitkan di MAJALAH POPULAR edisi Januari 2009

OPTIMISME WIMAR WITOELAR


“Saya Selalu Optimis, Karena Bangsa Ini Sedang Maju”

Meskipun drop out dari Teknik Elektro ITB, cendekiawan bertubuh subur ini berhasil mendapat gelar MBA di bidang Finance, dan kini malah menjadi seorang guru besar di Ilmu Komunikasi. WW memang selalu kritis dan nyentrik, tetapi yang penting, dia adalah ‘GOOD GUY’. Seoptimis apa ia memandang tahun 2009. Ikuti kiat-kiat a la WW, khususnya menghadapi pemilu dan krisis financial.

Sejak masih duduk di bangku kuliah Anda dikenal selalu blak-blakan, kritis dan tidak sedikit mengundang permusuhan. Apa yang Anda harapkan dari bersikap seperti itu?

Saya memang kritis tetapi tetap berkawan baik termasuk dengan orang yang paling saya kritik. Pembawaan saya memang tidak bisa menyembunyikan pemikiran-pemikiran. Saya memilih untuk memaparkannya secara jelas. Tujuannya menghilangkan miskonsepsi. Misalnya, saya tidak senang dengan Akbar Tanjung, saya akan bilang, “Anda kok korupsi?Nah, dia akan menjawab, saya tidak korupsi. Pada akhirnya, bisa kita lihat siapa yang benar. Karena kejelasan akan mencairkan kejernihan dari kerancuan. Saya selalu berbicara blak-blakan terhadap hal-hal yang tidak saya mengerti atau tidak setuju. Tetapi saya juga memuji hal-hal yang saya mengerti dan setuju. Jadi kalau orang lihat balance-nya, saya itu lebih banyak memuji daripada mengritik. Atau pada hakikatnya saya sebenarnya seorang yang ekspresif, istilah lainnya adalah kritis.

Hal-hal apa saja yang harus kita lakukan agar ruang publik, beraktivitas dan ruang diskusi makin berkembang di Indonesia?

Pertama, saya punya keyakinan bahwa setiap generasi itu berbeda. Jadi kita tidak bisa memaksa generasi berikutnya. Kedua, bahwa apa yang saya lakukan belum tentu harus dilakukan oleh orang lain. Karena, setiap orang itu sangat unik bergantung dengan background, kemampuan dan motivasi. Saya tidak bisa bilang kepada anak muda untuk berbuat seperti saya. Sebab itu sama saja menutup jalan dia untuk menjadi jabatan atau untuk menjadi orang kaya raya. Jadi setiap jaman ada triknya tersendiri.

Tetapi Amerika itu memiliki tradisi dialogis muncul karena dipupuk bertahun-tahun artinya ada proses yang panjang dan berdarah juga. Jadi apa yang harus dilakukan?

Memang, proses yang kita lalui lebih cepat dan tidak terlalu berdarah-darah. Kalau kita lihat prosesnya dimulai sejak kemerdekaan, ya berarti memang ada korbannya juga. Sejauh ini arahnya berjalan kepada tujuan yang memang lebih baik. Masyarakat kita sekarang ini memiliki harapan yang lebih baik daripada sekitar sepuluh tahun lalu. Dulu, kemajuan apapun harus dimulai dari Soeharto, sekarang kan tidak begitu. Dulu yang mau dan bisa kritis, hanya acara perspektif. Itupun di-banned, sekarang ada majalah Popular yang mau membicarakan soal demokrasi, artinya kan sudah jauh lebih baik. Pers bisa punya inisiatif sendiri untuk mengritik siapapun, termasuk Presiden. Artinya, sekarang sudah tumbuh semangat bebas, cuek dan tidak diatur sama sekali. Sebenarnya yang kita perjuangkan masih sama, tetapi situasi sekarang kan jauh berbeda dan jauh lebih baik, meskipun masih ada sedikit tantangan yang harus kita hadapi. Pada dasarnya, content yang kita perjuangkan masih sama, hanya saja kondisi sekarang memerlukan cara-cara baru untuk membangun tradisi itu.

Jadi kontennya itu sifat abadinya?
Konten itu hanya suatu alat. konsepnya adalah bicara bebas.

Melihat kondisi sekarang, seoptimis apa Anda memandang Indonesia di tahun 2009?

Saya selalu optimis karena bangsa ini sedang maju. Sebagai contoh, media-media di Indonesia sedang maju, terbukti banyak orang tertarik untuk terjun ke media dan terlibat di dalamnya. Indonesia adalah negara harapan. Tapi yang penting sekarang, bagaimana agar orang Indonesia berdaya dan independen. Yang saya takutkan, kalau orang golput karena sudah putus harapan, tidak ada lagi orang dipercaya. Bangsa ini jatuh jika rakyatnya sudah kehilangan semangat.

Jadi sekarang kuncinya merebut perhatian publik?

Exactly…! Merebut perhatian publik dan menyuarakan. Kuncinya ada tiga :

Kita tidak kosong tapi punya sikap, kalau tidak tahu mulailah mencari tahu.

Kalau sudah punya sikap, nyatakan dan suarakan sikap itu

Kalau sudah bisa suarakan, syukur-syukur kalau dia menulis.

Sektor-sektor apa saja yang urgent dan harus kita benahi di tahun 2009?

Secara konvesional, pendidikan! Artinya bukan sekadar bangun gedung sekolah atau mengubah kurikulum. Tetapi melihat semua peraturan yang memungkinkan pendidikan dilakukan secara beragam dan menata pendidikan supaya lebih terbuka. Beragam dan terbuka terhadap format yang non konvesional seperti ada kursus, home schooling, ada penyetaraan, televisi pendidikan, dan di tingkat perguruan tinggi ada cross disiplin.

Sekarang orang sedang meributkan krisis ekonomi global. Ada kiat khusus untuk menghadapinya?

Karena krisisnya sudah ada di sini, kita tidak bisa bersiap-siap lagi. Kebetulan kita tidak separah negara maju. Sebetulnya yang ada saat ini bukan krisis ekonomi melainkan krisis keuangan, terutama di bidang perkreditan dan pasar modal. Semua orang dan perusahaan yang terlibat dalam perkreditan atau pasar modal yang kena dampaknya langsung. Tetapi orang Indonesia yang terlibat langsung dalam pasar modal hanya 1 % saja, dibandingkan Amerika yang mencapai 60 %. Kita tidak terkena akibat langsung, tetapi akibat tidak langsungnya itu juga banyak. Resep-resep umumnya: Kurangi atau batasi hubungan dengan perkreditan. Jangan membuka kontrak baru. Jangan meminjamkan karena nanti bisa tidak kembali, yang sudah terlanjur mempunyai obligasi dan reksa dana jangan dijual karena mungkin akan kembali. Jaga baik-baik uang cash kita, karena kalau cash sudah habis kita terpaksa jual aset yang harganya sedang jatuh. Kemudian, kalau ada keperluan mendesak, segeralah membelinya sebelum harganya naik. Namun untuk penerapannya, setiap individu akan berbeda-beda.

Apa dampak krisis ini terhadap fundamental ekonomi kita yang cukup kuat?

Fundamental ekonomi adalah produktivitas kerja, distribusi lahan, dan keadilan sosial. Itu saja yang fundamental. Sedangkan cadangan devisa dan angka makro hanya merupakan refleksi saja. Sekarang cadangan devisa kita memang lebih baik dari cadangan devisa pada tahun 1998, tetapi yang penting adalah produktivitas kerja. Akan seberapa besar pengaruhnya krisis ini terhadap produktivitas kerja?

Apa yang membuat Anda begitu bergembira sekali ketika Obama menang dalam pemilihan presiden Amerika?

Sangat senang karena Amerika itu sangat penting bagi dunia. Secara ide, Amerika itu kuat, sehigga akan mengispirasi negara-negara lain. Ini gejala baik, berarti Amerika itu ternyata juga memiliki hati nurani.

Jadi bukan pada sosok Obama?

Ya, gejala bahwa Amerika itu ternyata memiliki hati nurani karena orang kaya di Amerika pun memilih Obama walaupun mereka tahu pajak akan naik. Tetapi mereka percaya negaranya akan lebih kuat kalau berhimpun dalam simbol persatuan.

Apa karena Obama minoritas yang pertama kali mendobrak tradisi ini?

Selalu menujukan gejala baik kalau ada minoritas yang tampil, termasuk di Indonesia. Sistem di Indonesia membebaskan dan mengurangi tekanan terhadap orang China merupakan gejala yang bagus.

Tahun 1998, Anda pernah mendeklarasikan Partai Orang Biasa. Apa kabar partai ini menjelang Pemilu 2009? Ada gerakan sosial yang direncanakan?

Sangat ada. Sebenarnya ‘Website Perspektif Online” itu sebagai pengejawantahan dari partai orang biasa, anggotanya ribuan. Dan situs ini, setiap orang akan membicarakan ke yang lain lagi. Sehingga gerakan sosial ini cukup kuat dan terdengar luas. Kami mempunyai program sosialisasi mengenai demokrasi yang berjalan dari baik kota ke kota. Saya senang mempunyai media yang efektif untuk mengemukakan pendapat.

Apakah Partai Orang Biasa ini akan menjadi label untuk gerakan sosial tertentu?

Silakan, orang akan mengadopsi label itu kalau dia merasa cocok.

Label yang digunakan untuk merepresentasikan gerakan sosial Anda?

Paling perspektif tetapi tidak penting saya punya brand yang penting idenya menyebar.

Hal apa saja yang berpotensi menghambat pemilu demokratis di negara kita?

Keputusasaan! Saya takut, orang tidak mau memilih. Jadi kalau ada hal yang tidak kita sukai tetapi masih bisa kita perbaiki baiknya jangan diucapkan. Saya tahu politik kita tidak beres, tetapi tidak perlu dibicarakan, mari perbaiki saja ! Selama sesuatu masih bisa di-rescue, jangan dibeberkan.

Jadi tidak setuju Golput?

Ya, tidak setuju Golput. Dulu saya setuju Golput ketika jaman Soeharto karena tidak ada pilihan. Tetapi sekarang kita punya pilihan. Kalau Anda tahu, bahwa salah satu anggota DPR tidak baik atau korupsi, ya jangan dipilih lagi. satu yang jelek, bukan berarti semua anggota DPR tidak benar.

Anda tampak menaruh banyak kekecewaan terhadap SBY?

Banyak tetapi sebenarnya SBY itu baik dan saya mengenalnya dari jauh maupun dari dekat. SBY kurang percaya diri dalam soal pendapat jadi harus ada yang memberitahu dia. SBY merupakan orang baik tetapi ada kekurangannya, daripada orang jahat dan tidak ada kekurangan. Seperti Soeharto, tidak ada yang mengalahkan dia. Dia itu genius, hebat strategis, bukan hanya bisa memperbaiki keadaan, juga bisa menarik loyalitas orang. Tetapi jahatnya setengah mati. Jadi kalau ada orang yang mendukung dia sebagai pahlawan itu partai yang tidak layak dipilih.

SBY Anda sebut sebagai The Good Guy, tetapi masih kurang efektif ketika berkuasa, bagaimana pendapat Anda?

Good’ tetapi tidak ‘decided’ tidak ‘tough’ dan banyak tidaknya. Tetapi orang tanpa berbuat apa-apa tetapi sudah ‘good’ itu sudah ada manfaatnya. Paling tidak untuk siaran keluar negeri. Citra presiden Indonesia di luar negeri itu baik sekali. Ketika saya di Australia, mau mengatakan SBY jelek, justru takut dibilang saya ini orangnya suka uring-uringan atau tukang ngomel karena citra SBY di luar negeri itu baik dan pintar.

Apakah ini berarti teori “The Good Guy” menjadi gugur?

Good Guyitu juga harus didukung, kalau tidak nanti dia akan berjuang sendiri. ‘Good Guy’ merupakan prasyarat pertama, selanjutnya boleh kita tambahkan pintarnya, boleh kita ajak diskusi, boleh dialog, boleh kita pertemukan, boleh kita expose ke publik tetapi bukan berarti harus kita pilih.

Anda menyebut bahwa presiden yang kita perlukan, bukan yang terlalu kuat dan hebat tapi kita punya pengalaman dengan Gus Dur yang sulit menyinergikan berbagai kepentingan dalam pemerintahan. Jadi bagaimana yang terbaik?

Gus Dur jatuhnya bukan karena dirinya tidak mampu, tetapi karena dijatuhkan. Dijatuhkan secara politis yaitu permainan politik di MPR. Bukan dari apa yang dilakukannya. Kekurangannya hanya pada taraf persiapan menjadi presiden. Gus Dur adalah sosok yang kuat karena suara dia tentang pluralisme bertahan, demiliterisasi bertahan, moderasi bertahan, bahkan bertaraf dunia sehingga Islam mempunyai harapan melalui Islam Moderat dan kebebasan pers. Gus Dur kuat karena berani mempertahankan suara independen, mempertahankan konsep-konsepnya dan bukan mempertahankan kepentingan dirinya sendiri. Dia memang bukan kuat secara figur, tetapi tokoh inspiring.

Jadi bagaimana caranya melatih pandangan politik yang jernih?

Dengan informasi dan diskusi serta perdebatan terbuka. Bisa mulai dengan rajin membaca perspektif.net. Hahaha…

***

Fotografer : Bayu Nurpatria
Location : InterMatrix Communications, Jl. RS Fatmawati no. 39 Phone : 021-72790028

Telah diterbitkan di MAJALAH POPULAR edisi JANUARI 2009



foto by perspektif.net